Minggu, 24 Oktober 2010

paradigma pendidikan islam

Pendahuluan

Kemunduran drastis yang telah menimpa kaum Muslimin dewasa ini sebagaimana dikemukakan para cendikiawan Muslim tidak diragukan lagi bersumber dari kegagalan mereka dalam memahami dan menerapkan metode intelektual1 yang dikehendaki Islam, terutama dalam sistem pendidikan mereka.2 Keadaan ini akan membawa dampak yang sangat buruk bagi kaum Muslimin, sebagaimana yang dialaminya dewasa ini. Kaum Muslimin menjadi kaum yang terbelakang peradabannya, terbelakang pengetahuan-tekno- loginya, terbelakang ekonominya, menjadi mainan empuk musuhnya, dipecah belah, diadu domba, dikeluarkan dari warisan dan tradisi pendahulunya dan mereka akhirnya menjadi manusia-manusia lemah yang siap didekte dan diperintah orang lain. Karena kegagalan inilah kaum Muslimin telah berusaha mengadopsi metode dan sistem pendidikan yang lain, yang bukan bersumber dari akar sejarah dan tradisi generasi Islam terdahulu, bahkan bertentangan dengan yang dikehendaki Islam. Diterapkannya sistem ini mengakibatkan kaum Muslimin bertambah lemah dalam kelemahannya, bertambah bingung dalam kebingu-ngannya dan bertambah mundur dalam kemundurannya. Eksperimen-eksperiman para cendikiawan Muslim yang telah gagal ini sepatutnya tidak diulangi lagi oleh generasi berikutnya, karena akan menambah parahnya penderitaan dan kesengsaraan ummat. Maka itulah sebabnya, jika kaum Muslimin yang sedang mundur ini hendak dibangkitkan kembali menjadi kaum yang memimpin peradaban dunia, hal pertama yang harus dilakukan adalah merombak sistem pendidikan yang diterapkan selama ini kemudian dibangun dan dikembangkan sebuah bentuk sistem dan metode pendidikan yang akan mengangkat harkat dan martabat mereka sebagaimana yang telah dibuktikan oleh generasi Islam terdahulu yang telah berhasil dengan gemilangnya memahami dan menerapkan sistem dan metode pembinaan manusia unggul yang diajarkan Allah SWT melalui bimbingan Rasulullah SAW. Demikian pula dengan sistem generasi sesudahnya yang telah melahirkan peradaban baru dalam sejarah kemanusia dan menjadi mercusuar dunia masa itu. Sejarah kegemilangan Islam terdahulu dapat dicapai karena generasi-generasi Islam benar-benar memahami sistem dan metode pembinaan yang akan mengantarkan mereka menuju kemenangan.

Maka untuk mengetahui lebih jauh kegagalan ummah dalam memahami dan menerapkan metode intelektualnya, khususnya dalam sistem pendidikan perlu diadakan studi kritis terhadap sistem yang mereka terapkan dewasa ini. Mengadakan studi terhadap sistem dan metode pendidikan secara lurus dan jujur, mau tidak mau harus pula diadakan kritik terhadap segala bentuk kelemahan dan kegagalannya, baik secara teori atapun praktiknya, disamping menunjukkan di mana letak keutamaannya agar dapat dibangun
1
Untuk menghindari kerancuan, terlebih dahulu adalah sangat penting untuk memahami pengertianmetode
intelektual dalam kontek ini. Secara harfiahnya, metode-metodologi diartikan sebagai cara/tatacara/kaedah yang akan

digunakan dalam memahami atau menerapkan sesuatu pemikiran, yang dalam bahasa Arabnya sinonim denganmanhaj yang biasanya diartikan sebagai thariqon wadhihan-Sabilan, jalan (cara) yang terang-benderang atau kaedah. Intelektual, dari bahasa Inggris (Intellectual) adalah segala bentuk yang berkaitan dengan kecendikiaan, pemikiran dan sejenisnya, dalam hal ini yang dimaksudkan adalah pengertian Intelektual sebagai kata sifat, bukan sebagai kata benda yang menujuk pada orang/cendikiawan. Maka yang dimaksud dengan metode-metodologi intelektual di sini adalah tata cara/kaedah yang digunakan dalam memahami dan menerapkan sesuatu bentuk pemikiran, ajaran, nilai-nilai, amalan-amalan dan segala yang berkaitan dengan kecendikiaan.
2
Yang terkemuka diantara mereka adalah Ismail R. Faruqi dalam Isalamization of Knowledge dan lain-lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar